Minggu, 06 Oktober 2013

Kisah Pohon Cemara dan Burung Pelatuk



Suatu hari disuatu tempat terdapat sebuah pohon Cemara yang sangat besar dan kokoh, pohon itu memiliki daun yang sangat lebat. Terlihat dari kejauhan pohon itu sangat indah dan sejuk.
Suatu pagi datanglah seekor burung kutilang
“wahai pohon daun mu begitu lebat sehingga terasa sejuk sekali bertengger di pohon ini bolehkah aku bertengger sejenak sambil bernyanyi-nyanyi” kata sang kutilang
“tentu boleh, kau juga memiliki suara yang indah.” balas pohon.
Beberapa saat kemudian datanglah seekor burung camar yang sangat cantik bulunya.
“waw kau pohon yang sangat rindang bolehkah aku bertelur disini dan menitipkan telur-telurku?” pinta sang burung camar.
“tentu boleh, dengan senang hati aku akan mempersilahkanmu bertelur di sini.”
Kemudian beberapa hari selanjutnya burung camar dan kutilang selalu menghampiri pohon itu setiap harinya. Beberapa hari kemudian datanglah seekor burung pelatuk, burung pelatuk itu mematuki tubuh pohon itu. Karena merasa kesakitan pohon pun berkata.
“apa yang kau lakukan padaku?”
“aku mematuki ulat yang ada pada dirimu, dia akan merusak dirimu” jelas si pelatuk
“aku tidak mau kau patuki aku seperti itu, lebih baik kau pergi!” usir pohon
Beberapa minggu kemudian ulat dipohon itu semaikn banyak dan menyebabkan daunnya semakin rontok bahkan pohon itu hampir gundul hanya tersisa hanya beberapa helai daun saja. Sejak kejadian itu burung Camar dan burung Kutilang tak pernah datang lagi. Pohon itu menangis, lalu burung pelatuk manghampirinya.
“kenapa kau menangis?”
“Daun ku telah gugur dan tak ada lagi yang mau bertengger di sini.”
“bolehkah aku mematuki seluruh ulat yang ada pada tubuhmu agar daun-daun mu bisa kembali tumbuh.
“tentu boleh jika kamu mau”
Burung pelatuk pun mematuki ulat-ulat yang ada dipohon sampai habis, dan pohon menangis menahan rasa sakit juga terharu burung pelatuk itu ternyata bermaksud baik selama ini.
Akhirnya setelah beberapa lama, perlahan mulai tumbuh lagi daun-daunnya hingga menjadi seperti semula lebat dan rindang.
Pelajaran yang bisa diambil dari cerita diatas adalah Tidak semua yang memuji kamu, akan bersama dan berdiri disamping kamu untuk membantu kamu disaat susah malah terkadang yang menunjukan kekuranganmu lah yang akan senantiasa membantu menutupi kekuranganmu.

0 komentar:

Posting Komentar